LIFE IS GIVING

"Terjatuh itu artinya kau kan bangkit, sakit itu artinya kau kan sembuh, dan hidup itu artinya kau kan mati... "

April 24, 2011

Sederhana, itu saja..

bismillah..
assalamualaikum,

kali ini ingin berbagi cerita mengenai keserdahaan, dalam islam mungkin dikenal dengan istilah zuhud, Rasulullah dikenal dengan teladannya yang luar biasa, semua cerita kehidupannya memang sudah disetting agar dapat menjadi teladan setiap muslim.Rasulullah adalah seorang nabi yang kaya raya namun hidup dengan sederhana, kekayaan yang dia miliki tidak dipergunakan untuk memenuhi nafsu namun untuk islam. lepas dari sang teladan kita, dikenal lah Ibnu Hajar, seorang alim ulama yang kaya raya, (silahkan searching untuk profile yang lebih lengkap). sejak kecil Ibnu Hajar hidup dengan limpahan harta, dia sangat senang membaca dan belajar, harta bukan menjadi hal yang dinomor satukan, baginya belajar jauh lebih penting, karena dengan berilmu seseorang dapat memiliki kekayaan, bukan kaya harta saja, namun kekayaan hati dan wawasan.
terjadilah sebuah dialog ketika Ibnu Hajar berpapasan dengan seorang kafir miskin ketika dia pergi dengan kereta kudanya. "Hai Ibnu Hajar, engkau pernah berkata bahwa Nabi mu berkata, bahwa dunia adalah syurga bagi orang kafir, sedangkan dunia adalah penjara bagi orang mukmin', tapi nyatanya engkau seorang muslim yang kaya raya, sedangkan aku seorang yang miskin" lantas Ibnu Hjar menjawab "yang dimaksudkan penjara bagi orang mukmin bila dibandingkan dengan kenikmatan syurga yang akan didapat, sedangkan syurga bagi orang kafir bila dibandingkan dengan siksa neraka yang akan didapatkan" lantas si kafir miskin ini, mengucapkan "aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusanNya". disini terlihat jelas pemahaman Ibnu Hajar yang luar biasa terhadap islam, tidak hanya kaya materi namun dia juga kaya akan ilmu dan wawasan, zuhud bukan berti menjauhi harta, seorang muslim bukan berarti harus antipati terhadap harta dan hanya mementingkan ibadah. harta adalah titipan dan nikmat dari Allah, tidak ada yang salah dengan harta bila menempatkannya dijalan yang benar, seorang muslim harus kaya, kaya ilmu dan harta, namun seorang mukmin menggenggam harta dengan tangannya bukan dengan hatinya. artinya bukan dengan nafsu ia mempergunakan harta. seorang mukmin harus kaya karena dengan kaya banyak ibadah yang bisa dilakukan dengan maksimal, sekali lagi, bukan hanya kaya materi namun kaya ilmu. seorang mukmin harus zuhud, hidup dengan kekayaan namun tampil dengan kesederhaan. seorang mukmin harus menunjukan Islam yang sebenarnya. islam yang membawa kedamaian dan ketentraman, yang mengajarkan hal yang baik, menjauhi hal yang buruk dan merugikan.. islam itu indah, disiplin dan rapih, bila melihat di suatu sudut sekumpulan mayoritas muslim namun jorok, indisiplin dan kotor, dengan ini saya pertegas.. bukan islam yang salah, namun mereka yang mengaku mukmin mengaku muslim, tapi tidak menerapkan Islam yang sebenarnya. merekalah oarng yang enggan menuntut ilmu islam.

hikmah kali ini : Seorang mukmin harus kaya! kaya dengan ilmu dan harta! dan genggam harta itu dengan tanganmu bukan dengan hatimu.. dengan begitu, kita tidak akan menjadi budak harta, namun harta itu yang akan semakin mendekatkan kita dengan Allah, jika digunakan pada jalan yang tepat! semoga selalu mendapat keberkahanNya!

April 13, 2011

denata kembali

assalamualaikum...
sudah lama tak menulis di blog..

masa transisi di semester genap membuatku benar-benar menguras tenaga dan pikiran..
memasuki semester dua banyak pr yang harus diselesaikan.. ingin benar-benar fokus membenahi diri.
mulai dari meninggalkan kebiasaan jelek yang kecil, hingga yang besar meski pun kerap gagal, tapi mencoba mungkin tak begitu buruk. setiap minggu kuis dan praktikum, jam tidur yang harus teratur, tugas yang terus menumpuk, disaat ada waktu istirahat malah harus menjamu teman kosan yang bertamu, benar-benar ekstra segalanya, harus ekstra tenaga, ekstra sabar, ekstra rajin.. baru terasa bahwa benar apa yang dikatakan oleh seorang ustad di pengajian bulanan izzatul islam (lupa namanya) "hidup itu bagaikan kamu berjalan sambil menyelesaikan satu demi satu masalah yang akan kamu temui seiring perjalanmu" akan terus begitu hingga tugasmu selesai di dunia dan sampai kapanpun masalah itu akan terus mengikuti sampai kamu benar-benar menyelesaikan. mengenali diri sendiri adalah kunci utama untuk bisa menyelesaikan setiap masalah, mengenal diri berarti mengenal Allah, karena diri ini adalah ciptaan-Nya. mengenal diri berarti tau diri atas nikmat yang telah Allah berikan, mengenal diri lewat basiroh(matahati), mata hati tidak sama dengan hati, dia berdiri sendiri, basiroh itu jernih, dia tidak akan berkata bohong karena basiroh akan selalu mengatakan kebenaran dan mengajak kita menuju jalan yang benar, hanya saja kadang kala basiroh tertutup oleh nafsu dan dosa kita sehingga kadang tak terdengarlah bisikan basiroh itu. ingin bukti basiroh itu ada? coba jawab pertanyaan ini dengan tidak diucapkan lisan. "apa ujian terakhir anda hasil kerja sendiri? " tak usah di jawab dengan lisan tapi rasakan ada sesuatu yang menjawab secara sepontan dalam diri atau "apa hari ini anda sholat subuh tepat waktu?" itulah bukti basiroh itu ada, dia kan selalu mengatakan kebenaran, maka tanyalah pada basiroh atas pilihan yang akan kamu ambil, keputusan yang akan kamu ambil, karena hidup ini penuh pilihan, bahkan masalh itu muncul dan akhirnya berujung pilihan.. jagalah basiroh kita, singkirkan tabir dan hijab yang membuat basiroh tak dapat terdengar jernih.. dekati Allah, berrusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, semoga kita termasuk hambaNya yang dapat mendengar basiroh dengan jernih.. aamin..

hikmah kali ini : tetap menjaga diri dengan dzikir pada Allah, perumpaan orang yang tak berdzikir pada harinya adalah orang yang mati. masalah ada untuk diselesaikan, dan selalu ada maksud dan hikmah dibalik semua masalah, diakhir episode kamu akan berkata "oohhh.. ini maksudNya Allah..", air kotor pekat pun akan jernih bila ditetesi air jernih walau setetes demi setetes, jangan pernah menyerah menggapai keridhoan Allah...