hanya cita denata

bismillah..
suatu hari teman bertanya "nye maaf ya sebelumnya, tapi penasaran.. kamu kan gak mau sentuhan sama cowok yang bukan mahrom, nah nanti kalau dapet pasien laki laki gimana? mau gak mau kan pasti megang pasien... "
pertanyaan itu pernah aku layangkan sendiri pada diri ini sebelum akhirnya memutuskan masuk kedokteran gigi. memang benar, awalnya jawaban yang kumiliki mengacu pada pembenaran bukan kebenaran.. "ya Allah pasti maha mengerti atas pekerjaanku nanti yang pasti membuatku harus bersentuhan langsung dengan lak-laki, gak mungkin buka praktek dokter gigi khusus wanita saja, pikirku gelisah..."
namun seiring berjalannya waktu.. aku menemukan cita yang kuharap jadi titik terang atas hal membuatku gelisah itu.. hihihihi.... aku bercita semoga Allah mengirimkan seorang dokter gigi juga sebagai pelengkap agamaku.. agar bisa buka praktik bareng, jadi pasien laki-laki oleh "dia" pasien perempuan aku yang tangani.. emang tidak solutif 100% tapi setidaknya mengurangi kemungkinan hal-hal yang aku khawatirkan... manusia hanya mampu berencana namun Allah yang menentukan cerita akhirnya... "aku serahkan segala urusan dunia ke padaMu ya Allah.. karena aku milikMu dan akan kembali kepadaMu..."

Lamunan Denata

bismillah..
hari ini perbincangannya tak banyak, namun maknanya sangat banyak, pembelajarannya sangat banyak, tak perlu kat-kata yang panjang yang keluar dari mulut ka dhora saat mengulas permasalahan dakwah di kampus.. mimiknya sedih namun matanya penuh semangat tak patah asa.. harapannya kuat.. ketika ia menanyakan "menurut kalian apa yang membua aktivitas dakwah di kampus kita ta jalan?" dengan yakin salah satu dari kami ada yang menjawab "aku ka! aku tau! kalau benar kasi nilai seratus!!! masalahnya dari diri sendiri yang mulai hanya sibuk dengan urursan dunia, terutama pacar dan target lulus kuliah, serta jarangnya liqo.."
sedih memang mendengar semua kenyataan.. begitu sulitnya membangun bangunan yang kokoh apabila bahan dasar untuk membangun pondasi dasarnya pun sudah bobrok...

sulitnya membangun keyakinan bahwa semua ini akan dapat dilewati dan diselesaikan.. memang sulit.. memang perih.. memang lelah.. memang harus menangis, kadang mengeluh, kadang kecewa..

tapi semua itulah yang membuat segalanya terasa indah dan penuh syukur pada waktunya...

meski sulit, meski dikata tak mungkin.. izinkan aku memulaiknya ya Allah.. meski dari nol...
tuk apa aku ada berada di lingkungan orang-orang hebat dahulu bila tak ada satupun ilmu yang dapat aku amalkan dari mereka..
aku sedih mengingat kondisi ini...
meskipun tak dapat seperti yang aku bayangkan..
kupikir mencoba lebih baik daripada tak sama sekali...

biar hanya diri ini yang menyemangati diri ini
diri ini yang memeluk diri ini
diri ini yang tersenyum untuk diri ini

maka ketika ada suatu pertanyaan
"mengapa sebuah perjuangan selalu terasa pahit"
jawabnya "karena Syurga itu manis "

tak usah bertanya mengapa aku begini...
inilah aku apa adanya.. izin kan aku berjalan dijalanNya dengan caraku...