"untuk apa sih kamu mau ngodinirin pesanan orang? paling untungnya ga seberapa..."
begitulah celetuk temanku.
berawal dari keisengan menanyakan harga artikulator (alat untuk menyusun gigi tiruan penuh) pada seniorku yang sudah jadi dokter gigi dan punya toko dental di dekat kampus. dia justru menawari aku menjualkan barangnya pada temanku yang membutuhkan juga. "kamu beli 1 harganya sekian, kalau beli diatas 10 harganya lebih murah, kalau kamu mau kamu kordinir, siapa saja yang mau beli, uangnya kasih kamu. nanti kalau sudah terkumpul banyak baru kamu pesan ke kaka. gimana ? berani?"
aku sejenak berpikir.. "harus berapa ka?"
katanya "50 , berani ga?"
dengan setengah ragu namun merasa ini tantangan, maka kujawab "iya, saya coba"
kepada satu persatu temanku aku tawarkan.. begitu banyak ragam respon dari temanku, dari yang datar, antusias, dan tidak jarang juga menolak atau berkata "mahal sekali"
ini pengalaman pertamaku langsung menawarkan barang yang lumayan tidak murah pada teman-temanku.
capek? ribet? jawabku "iya"
tapi kata-kata "berakit-rakit kehulu berenang-renang kemudian" itu benar..
setelag terkumpul 50 pesanan, ternyata aku mendapatkan amplop terimakasih dari seniorku :) sehingga aku dapat membeli alat itu tanpa minta pada oranf tuaku.. begitu senangnya..
yang paling berharga dari semua itu adalah seniorku ternyata memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjual alat-alat dental lainya. dan yang paling berharga lagi, saya dapatkan banyak ilmu darinya,, ilmu kedokteran gigi pastinya karena dia seorang dokter. kami banyak berdiskusi dan bercerita, bertukar pikiran dan saling berbagi berita.. itulah keuntungan terbesarku dari berniaga ini, selain mendapatkan uang saku tambahan saya mendapatkan banyak ilmy darinya.
"mungkin bagi orang lain untuk apa saya mau repot menjualkan barang orag"
"tapi bagi saya ini adalah suatu kerkah yang mungkin orang lain belum tentu mendapatkan kesempatan yang sama sepertiku"
jangan melihat siapa orang yang meberikan ilmu
tapi lihat dan pelajari ilmu itu sehingga kamu bisa jadi orang yang lebih baik karena ilmu itu
tetap bersyukur dan berikhtiar :)
